Lamongan, Brawijayapost.com,–
Warga Desa Gempol Manis, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, mengeluhkan adanya aktivitas pembuangan limbah sisa pembakaran batu bara, atau yang dikenal sebagai bottom ash, di dekat wilayah permukiman mereka. Limbah ini diduga berasal dari salah satu industri pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Lokasi dan Dampak
Pembuangan limbah bottom ash tersebut dilakukan di pinggiran bantaran kali Gempol Manis, tepatnya sebuah lahan kosong yang berbatasan langsung dengan beberapa rumah penduduk.

Menurut kesaksian warga, aktivitas pembuangan sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan dilakukan pada sore hari atau malam untuk menghindari pantauan.
“Kami khawatir dengan dampak kesehatan dan lingkungan. Aroma dari limbah itu beterbangan saat kering, apalagi kalau musim kemarau. Kami juga takut air sumur kami tercemar,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Secara visual, tumpukan bottom ash terlihat menghitam dan mengeluarkan bau yang menyengat, terutama saat cuaca lembap. Warga khawatir material berat tersebut, meskipun digolongkan sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dikecualikan (non-B3) berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021, tetap berpotensi mencemari tanah dan sumber air minum.
Warga berencana melaporkan temuan ini kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan. Mereka menuntut agar:
- Aktivitas pembuangan limbah dihentikan segera.
- Pihak perusahaan atau pemilik limbah membersihkan semua material bottom ash yang sudah terlanjur dibuang.
- Pemerintah daerah meninjau ulang izin pengangkutan dan pemanfaatan limbah non-B3 yang dilakukan oleh pihak terkait.
Sementara itu pihak pemerintah desa yakni Kepala Desa Gempol Manis, sampai saat ini belum bisa dimintai konfirmasi.
Ditempat terpisah aliansi peduli lingkungan juga tengah menyorot adanya limbah tersebut. Kasus ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap pengelolaan dan pemanfaatan limbah industri, meskipun limbah tersebut telah dikeluarkan dari kategori B3. (Red/*)










Leave a Comment