Gresik, Brawijayapost.com,-
Aktivitas pengolahan ban kanisir di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, menuai keluhan dari warga sekitar. Kegiatan tersebut dinilai meresahkan karena menimbulkan berbagai persoalan lingkungan, mulai dari kebisingan, asap pekat yang mengganggu pernapasan, hingga tumpukan ban yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, setiap hari suara bising dari aktivitas pengolahan ban cukup mengganggu ketenangan. “Kalau siang sampai malam terdengar suara berisik, belum lagi asapnya bikin sesak napas. Anak-anak kecil sering batuk-batuk kalau asapnya masuk rumah,” ujarnya kepada Media, Jum’at (03/10/2025).

Selain itu, ban-ban yang ditumpuk di sekitar lokasi juga dikhawatirkan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. “Kami takut ada penyakit demam berdarah (DBD) , karena ban-ban itu dibiarkan menumpuk begitu saja,” tambah warga lain.
Warga sekitar berharap pemerintah desa maupun instansi terkait segera turun tangan untuk menertibkan aktivitas tersebut. Mereka menilai, usaha pengolahan ban seharusnya memiliki izin resmi dan memenuhi standar lingkungan agar tidak merugikan masyarakat sekitar.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Sidojangkung maupun instansi berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga tersebut. (Dwa)
Leave a Comment